Berikut ini adalah cara setting SCADA DNP 3.0 Keypoint Schneider ADVC agar bisa terhubung ke modem menggunakan software WSOS. (Pastikan komputer / laptop sudah terinstall software WSOS terbaru)
Klik Software Schneider ADVC > WSOS
Berikut tampilan awal software WSOS
Klik Options pada menu bar > kemudian klik Go On-Line
Berikut tampilan setelah klik On-Line (Meminta konfirmasi Status USB Device Connected)
Kemudian di klik OK dan tunggu proses koneksi device ADVC ke PC sampai selesai
Kemudian mengaktifkan DNP3.0 pada Schneider ADVC dengan cara klik display > Configuration > Feature Selection
Kemudian pada tampilan Feature Selection seperti berikut, aktifkan DNP3 pada menu communication > caranya dengan memberi centang pada kolom DNP3 Available
Ketika mengaktifkan DNP3 tersebut akan diminta password-nya > Pass : capm > lalu klik OK
Setelah mengaktifkan DNP3 tersebut, akan muncul menu (DNP3) di menu Switchgear Communications
Daya nyata (P) : merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya.
Daya semu (S) : merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar.
Daya reaktif (Q) : merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik.
Berdasarkan sistem transmisi dan kapasitas tegangan yang disalurkan terdiri:
1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit dengan kapastas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan. Continue reading SUTT / SUTET→
Gardu Induk (GI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran transmisi distribusi listrik.Dimana suatu system tenaga yang dipusatkan pada suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi,perlengkapan hubung bagi,transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan control. Sistem tenaga listrik Jawa Bali Tahun 2010 Jumlah Gardu Induk sebanyak 435 dengan 24 Gardu Induk tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV, 310 GI 150 kV, 101 GI 70 kV.
Fungsi utama dari gardu induk :
Untuk mengatur aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran transmisi lainnya yang kemudian didistribusikan ke konsumen